Dokter Baik

Hidup Sehat Bersama Dokter

Tips Kesehatan

Gula Berlebih Bikin Diabetes: Mitos atau Fakta?

Gula Berlebih Bikin Diabetes: Mitos atau Fakta?

Gula Berlebih Bikin Diabetes: Mitos atau Fakta?

Pernah dengar gak kalau ada yang bilang, “Jangan banyak-banyak makan gula nanti kamu kena penyakit gula atau diabetes”? Benarkah anjuran itu? Jawabannya antara ya dan tidak. Yuk, kita bahas lebih lanjut!

Baca juga: Zat Besi Tinggi dan Risiko Diabetes

Mengapa Ya?

Kamu bisa kena diabetes bila makan gula berlebihan dilakukan dalam waktu yang lama tanpa disertai dengan olahraga sehingga badanmu melar atau gemuk. Gula yang berlebihan bisa menyebabkan penumpukan lemak, terutama di sekitar perut. Lemak ini bisa membuat tubuhmu menjadi resisten terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah. Akibatnya, kadar gula darah bisa meningkat dan berujung pada diabetes tipe 2.

Gula yang berlebihan juga bisa menyebabkan peningkatan berat badan. Ketika kamu mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar tubuhmu, kelebihan kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak. Seiring waktu, penumpukan lemak ini bisa menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Jadi, jika kamu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, risiko terkena diabetes akan meningkat.

Mengapa Tidak?

Namun, bila setelah kamu mengonsumsi gula secara berlebihan kamu rajin berolahraga sehingga berat badanmu sehat, maka kamu tidak akan kena diabetes. Olahraga membantu tubuhmu menggunakan gula sebagai energi dan mencegah penumpukan lemak. Selain itu, pola makan seimbang dan gaya hidup aktif bisa menjaga berat badanmu tetap ideal dan mengurangi risiko diabetes.

Olahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk meningkatkan sensitivitas insulin. Ketika kamu berolahraga, otot-ototmu menggunakan lebih banyak glukosa, yang membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, olahraga juga membantu mengurangi lemak tubuh, yang bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes. Jadi, meskipun kamu mengonsumsi gula dalam jumlah yang cukup banyak, asalkan kamu aktif secara fisik dan menjaga pola makan yang sehat, risiko terkena diabetes bisa diminimalkan.

Jadi, kesimpulannya, risiko diabetes setelah mengonsumsi gula secara berlebihan tergantung dari apa yang kamu lakukan setelah makan gula tersebut. Bukan berarti setelah makan gula kamu bisa langsung kena diabetes. Kuncinya adalah keseimbangan antara asupan gula dan aktivitas fisik.

Penting untuk diingat bahwa gula bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi risiko diabetes. Faktor genetik, usia, dan kondisi kesehatan lainnya juga berperan. Namun, dengan menjaga pola makan yang sehat dan aktif secara fisik, kamu bisa mengurangi risiko terkena diabetes.

Tips Mengurangi Risiko Diabetes

  1. Batasi Konsumsi Gula: Kurangi minuman manis dan makanan tinggi gula. Cobalah untuk mengganti minuman bersoda dengan air putih atau teh tanpa gula. Pilih camilan sehat seperti buah-buahan segar daripada kue atau permen.
  2. Rajin Berolahraga: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Kamu bisa memilih aktivitas yang kamu sukai, seperti bersepeda, berjalan kaki, atau berenang. Olahraga tidak hanya membantu mengontrol berat badan, tetapi juga meningkatkan kesehatan jantung dan sistem peredaran darah.
  3. Pola Makan Seimbang: Konsumsi lebih banyak sayur, buah, dan biji-bijian. Makanan ini kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh. Hindari makanan olahan dan pilih makanan segar yang lebih sehat.
  4. Pantau Berat Badan: Jaga berat badan ideal untuk mengurangi risiko diabetes. Jika kamu merasa berat badanmu mulai naik, cobalah untuk mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik. Berat badan yang sehat bisa membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  5. Periksa Kesehatan Rutin: Lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala. Ini penting untuk mendeteksi dini jika ada tanda-tanda diabetes. Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, konsultasikan dengan dokter untuk langkah pencegahan yang lebih spesifik.

dokterbaik

Seorang dokter yang kebetulan suka ngeblog dan berteman

Tinggalkan Balasan