Mengenal Tindihan (Sleep Paralysis)
Mengenal Tindihan (Sleep Paralysis). Bagi Anda yang pernah terkena serangan sleep paralysis, mungkin mengalami tubuh yang tak bisa digerakkan, mulut terkunci (tidak bisa mengeluarkan suara), dan bayang-bayang terlihat sosok gaib. Sehingga opini masyarakat awam pun berkembang, mereka meyakini bahwa sleep paralysis disebabkan makhluk halus yang menakut-nakuti manusia. Benarkah demikian?
Baca juga: Tidur Siang Saat Bekerja. Baguskah?
Secara bahasa, sleep paralysis berarti “kelumpuhan tidur”. Sedang secara enterpretasi, sleep paralysis adalah suatu perubahan kimiawi yang dilakoni otak terhadap tubuh hingga sebabkan tubuh lumpuh secara sementara.
Dikutip dari halaman www.IndoTipsTricks.net, pada hakikatnya, ketika kita berada dalam kondisi tidur, kita akan lewati empat tahapan (fase) secara berurutan. Berikut keempatnya:
- Kondisi setengah sadar;
- Kondisi tidur lebih dalam;
- Kondisi tidur paling dalam; dan terakhir
- Rapid eye movement (REM), di mana pada saat inilah kita sedang asyik bermimpi.
Nah, pada saat kita tidak melewati tahapan tersebut secara berurutan, yakni dari tahap kondisi setengah sadar langsung lompat menuju REM, di sinilah sleep paralysis terjadi. Di mana pada saat itu, otak kita sudah 100% pulih dan sadar, namun tubuh kita tidak dapat merespons perintah-perintah yang dituturkan otak. Dan dari sinilah sering muncul bayangan sosok gaib, yang menurut ilmu kedokteran, itu merupakan hasil halusinasi saat kita bermimpi (pada kondisi REM).
Mungkin setelah mengalami kejadian ini, Anda bertanya-tanya, apakah sleep paralysis berbahaya? Secara kesehatan, peristiwa ini tak membahayakan sama sekali. Terjadinya sleep paralysis adalah keadaan yang wajar. Menurut riset, setidaknya 20-45% orang pernah mengalaminya. Jadi, bukan hanya Anda saja, orang-orang seantero dunia pun turut menderita peristiwa ini.
Cara Mencegah Sleep Paralysis
Saya akan paparkan langkah-langkah untuk mencegahnya. Setidaknya ada lima cara sederhana untuk mengatasinya, yaitu:
- Membasuh muka ketika ingin tidur. Ini penting, dengan mencuci muka, pikiran Anda akan makin segar hingga mengurangi risiko terjadinya sleep paralysis.
- Tidur dengan posisi miring. Menurut riset, sekitar 60-70% mereka yang menderita peristiwa ini memosisikan tidur telentang. Oleh sebab itu, cobalah untuk tidur miring.
- Biasakan tidur tepat pada waktunya. Orang-orang yang mengalami peristiwa ini seringkali begadang dan kurang tidur. Tidurlah yang cukup, yakni delapan jam sehari untuk kurangi kemungkinan terjadinya gangguan siklus REM.
- Tenangkan diri Anda. Secara tidak langsung, sleep paralysis mungkin dapat menyebabkan gangguan mental akibat terlalu panik. Oleh karenanya, tenangkan diri Anda dan hadapilah dengan sesantai mungkin agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Hindari stres. Stres menjadi pemicu utama terjadinya sleep paralysis. Jadi, saat Anda stres, usahakan jangan tidur terlebih dahulu. Kembalikan lagi kondisi tubuh Anda ke keadaan normal. Carilah aktivitas yang menyenangkan, seperti mendengarkan musik, menonton TV, dan lain sebagainya.
Demikian tulisan singkat tentang mengenal tindihan (sleep paralysis). Semoga ulasan ini dapat bermanfaat.
Terimakasih untuk tulisan tulisan ringan yang bermanfaat .
Sama sama, Mbak. Terima kasih telah mampir.