Dilema Paket Baru Biznet
Gambar diatas bukan ilustrasi tapi gambar yang saya dapat dari media sosial X. Yap, Biznet mengubah struktur paket internet rumahannya dari yang tanpa FUP menjadi dengan FUP. Info tambahannya, semua paket rumahan yang selama ini ada, baik itu paket B dan C, mulai Januari 2024 akan otomatis dialihkan ke paket D yang baru. Jadi, pelanggan Biznet rumahan, mau tidak mau, suka tidak suka harus mengikuti skema tarif yang baru.
FUP sendiri singkatan dari Fair Usage Policy adalah kebijakan batas pemakaian wajar penggunaan data internet yang diterapkan oleh layanan penyedia operator.
Sebenarnya, paket baru ini ada keuntungannya juga, terutama bagi pelanggan yang sebelumnya menggunakan paket C. Mereka akan mendapatkan kecepatan tambahan 50 mbps dari sebelumnya 100 mbps dengan tarif langganan yang sama. Tersedia juga paket 50 mbps yang lebih ramah di kantong.
Masalahnya, paketan yang baru ini ada embel embel FUP, artinya kecepatan internet akan diturunkan secara drastis begitu lalu lintas data yang digunakan melebihi yang ditentukan dalam paket. Misalnya pelanggan yang mendapatan FUP 4.000 GB maka setelah lalu lintas data dalam sebulan melebih 4.000 GB maka kecepatan internet akan diturunkan menjadi sekitar 15 mbps.
Menurut Biznet, adanya FUP ini karena mereka mensinyalir ada oknum pelanggan yang melakukan sharing koneksi misalnya melalui RT/RW Net atau digunakan pada beberapa rumah atau kos kosan.
Bagi saya pribadi, perubahan paket ini cukup dilematis mengingat selama saya berlangganan Biznet, jarang sekali operator ini mengalami masalah dalam hal koneksi. Memang beberapa kali pernah mengalami gangguan massal itu pun cepat teratasi. Saat komplen pun ditanggapi dengan baik. Cuma masalahnya, saya paling alergi dengan yang namanya FUP.
Yang namanya koneksi internet unlimited, apalagi menggunakan fiber optic (FO) harusnya ya benar benar tanpa batas. Dulu saya pindah dari IndiHome juga karena adanya kebijakan FUP ini.
Apakah saya akan berhenti menggunakan Biznet setelah adanya FUP ini? Kemungkinan iya, saya sedang melakukan registrasi langganan internet MTM Bali sebagai pengganti Biznet. Saya tidak akan menjelek jelekan atau komplen ke Biznet karena kebijakan ini, tapi sebagai konsumen internet, saya juga berhak memilih operator yang menurut saya sesuai dengan kebutuhan saya.
Akhir kata, yang mau tetap langganan Biznet, silakan, yang mau pindah ke operator lain juga silakan.