Faktor Risiko Pneumonia yang Perlu Kamu Tahu
Faktor Risiko Pneumonia yang Perlu Kamu Tahu
Pneumonia atau radang paru-paru adalah infeksi serius yang bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan terserang penyakit ini dibandingkan lainnya. Kalau kamu masuk ke dalam kelompok ini, penting banget buat tahu apa saja faktor risiko yang bisa bikin kamu lebih mudah terkena pneumonia.
Baca juga: Mengenal Lobektomi
Berikut ini adalah faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang terkena pneumonia:
1. Anak-Anak di Bawah Usia 2 Tahun
Sistem kekebalan tubuh pada bayi dan anak-anak usia ini masih dalam tahap pembentukan. Karena itu, mereka belum punya perlindungan yang kuat melawan bakteri atau virus penyebab pneumonia. Jadi, buat para orang tua, penting banget memperhatikan kesehatan si kecil dengan memberikan vaksin yang dianjurkan, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin influenza.
2. Orang Lanjut Usia di Atas 65 Tahun
Seiring bertambahnya usia, daya tahan tubuh juga menurun, membuat para lansia lebih rentan terkena berbagai infeksi, termasuk pneumonia. Bukan hanya kekebalan tubuh yang melemah, kondisi kesehatan yang mungkin sudah menurun juga menjadi pemicu. Itulah kenapa vaksinasi bagi lansia sangat disarankan untuk mencegah pneumonia.
3. Penderita Asma, Bronkitis, dan Penyakit Paru Kronis (COPD)
Orang yang punya riwayat penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru obstruktif kronis (COPD) berada dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia. Kondisi paru-paru yang sudah terganggu ini membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi yang menyerang saluran pernapasan.
4. Penderita Fibrosis Kistik
Fibrosis kistik merupakan penyakit genetik yang memengaruhi sistem pernapasan dan pencernaan. Pada penderita penyakit ini, lendir di paru-paru jadi lebih kental dan susah dikeluarkan. Ini bikin bakteri lebih mudah berkembang biak di paru-paru dan memicu infeksi seperti pneumonia.
5. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun, seperti penderita HIV/AIDS, pasien yang menjalani kemoterapi, atau orang yang mengonsumsi obat imunosupresan, punya risiko lebih besar terkena pneumonia. Tubuh mereka tidak bisa melawan infeksi dengan baik, sehingga bakteri atau virus penyebab pneumonia mudah menyerang.
6. Penderita Penyakit Kronis Lainnya
Beberapa penyakit kronis seperti anemia sickle cell, diabetes, atau gagal jantung juga bisa meningkatkan risiko pneumonia. Penyakit-penyakit ini melemahkan kondisi tubuh secara keseluruhan, sehingga membuat penderitanya lebih rentan terhadap infeksi.
7. Sulit Batuk Akibat Stroke
Orang yang pernah mengalami stroke sering kali memiliki masalah dengan refleks batuk mereka. Padahal, batuk adalah salah satu cara tubuh mengeluarkan lendir dan benda asing dari saluran pernapasan. Jika seseorang sulit batuk, lendir bisa menumpuk di paru-paru, menciptakan lingkungan yang ideal untuk berkembang biaknya bakteri dan virus penyebab pneumonia.
8. Perawatan Panjang di ICU dan Penggunaan Ventilator
Orang yang dirawat lama di ruang perawatan intensif (ICU), khususnya mereka yang menggunakan alat bantu napas atau ventilator, berisiko lebih tinggi terkena pneumonia. Penggunaan ventilator bisa meningkatkan risiko infeksi karena bakteri dapat dengan mudah masuk ke paru-paru melalui alat ini. Maka dari itu, penting untuk menjaga kebersihan alat medis dan meminimalkan durasi penggunaan ventilator jika memungkinkan.
9. Penderita Flu
Flu bisa menjadi gerbang masuk bagi pneumonia, terutama jika tidak segera ditangani dengan baik. Virus flu dapat memperlemah sistem kekebalan tubuh dan membuka jalan bagi bakteri untuk menyebabkan pneumonia. Itu sebabnya, jangan pernah sepelekan flu yang berkepanjangan dan segera cari bantuan medis jika flu yang kamu alami terasa semakin berat.
10. Perokok dan Peminum Alkohol
Merokok merusak sistem pernapasan secara langsung, karena zat-zat berbahaya dalam asap rokok mengiritasi saluran napas dan mengganggu kemampuan paru-paru untuk membersihkan lendir. Hal ini mempermudah infeksi seperti pneumonia berkembang di paru-paru. Di sisi lain, konsumsi alkohol berlebihan juga menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mudah diserang penyakit.
Cara Mencegah Pneumonia
Meski ada banyak faktor risiko, pneumonia bisa dicegah dengan beberapa cara, seperti:
- Vaksinasi: Vaksin pneumokokus dan vaksin flu bisa membantu mencegah pneumonia, terutama bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki faktor risiko lain.
- Menjaga kebersihan diri: Mencuci tangan secara rutin dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar bisa mengurangi risiko terpapar bakteri atau virus.
- Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol: Kedua kebiasaan ini bukan hanya baik untuk paru-paru, tapi juga untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pneumonia memang bisa menyerang siapa saja, tetapi mengetahui faktor risikonya akan membantu kamu mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan segera konsultasikan dengan dokter jika kamu merasa ada gejala yang mencurigakan.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pneumonia, kamu bisa membaca artikel dari Mayo Clinic atau World Health Organization.