Dokter Baik

Hidup Sehat Bersama Dokter

Tips Kesehatan

Bahayanya Terlalu Lama Menonton TV

Bahayanya Terlalu Lama Menonton TV

Bahayanya Terlalu Lama Menonton TV. Jika kamu ingin lebih sehat, lebih bahagia, lebih berenergi dan lebih produktif, cobalah untuk menjauhi televisi atau TV.

Banyak dari kita tidak menyadari berapa lama kita menonton televisi setiap hari. Sebuah survei di Amerika Serikat bahkan menyebutkan rata rata penduduk Amerika Serikat menghabiskan waktunya lebih banyak di depan TV bila dibandingkan dengan tidur. Tentu kondisi ini tidak menguntungkan bagi tubuh, baik secara fisik maupun mental.

Baca juga: Deretan Benda Berkuman di Dalam Rumah

Berikut beberapa alasan utama mengapa kita harus segera mengurangi menonton televisi:

Menjadi lebih aktif

Sepulang dari pekerjaan, mungkin kamu akan merasa terlalu lelah untuk berolahraga atau sekedar membersihkan rumah. Berbeda halnya bila sepulang dari pekerjaan, TV memutar acara favoritmu, seketika itu kamu bersemangat untuk menonton TV termasuk menyiapkan makanan dan minuman bekal menonton TV.

Dengan mengurangi menonton TV maka ada kesempatan untuk melakukan hal hal yang membuat tubuhmu lebih banyak bergerak. Misalnya berolahraga atau sekedar membersihkan rumah. Godaan untuk lebih lama duduk di depan TV menjadi berkurang dan ujung ujungnya tubuh menjadi lebih sehat.

Lebih banyak waktu untuk keluarga

Memang menonton TV bisa dilakukan bersama keluarga tetapi apakah selama menonton TV kita berbicara satu sama lain? Dengan mematikan TV, kamu memiliki lebih banyak waktu untuk berbincang bincang dengan keluarga sehingga hubungan antara anggota keluarga menjadi lebih harmonis.

Sebuah survei menyebutkan, pasangan yang di kamar tidurnya terdapat TV, melakukan hubungan intim yang lebih jarang bila dibandingkan dengan pasangan yang di kamar tidurnya tidak ada TV.

Bagus untuk otak

TV memang bisa menjadi sumber informasi dan ilmu pengetahuan tetapi kenyataannya otak justru lebih stress dan lelah saat diajak menonton TV. Mengapa? Karena saat menonton TV, otakmu dipaksa untuk lebih fokus dan perhatian sehingga banyak menghabiskan energi. Di saat yang sama, sinar terang, suara keras dan obyek yang bergerak pada layar TV merangsang otak untuk lebih terkoneksi sehingga kamu akan merasakan lebih cepat lelah.

Bila kamu merasa lelah setelah pulang bekerja maka TV bukanlah media yang cocok untuk menenangkan diri.

Lebih banyak hal menarik yang bisa dilakukan

TV itu ibarat mengonsumsi makanan sampah atau ‘junk food’. Kamu memang bisa menikmati rasa makanan tersebut tetapi tubuhmu sama sekali tidak mendapatkan manfaat. Coba pikirkan berapa banyak hal bermanfaat yang bisa kamu lakukan saat tidak menonton TV. Misalnya, kamu bisa membaca buku, bermain bersama keluarga, belajar, olahraga, melakukan hal hal yang menyenangkan/hobi dan hal hal yang bermanfaat lainnya.

Melelahkan? Nanti dulu, memang setelah melakukan hal tersebut tubuh merasa lelah tapi lelah yang bermanfaat. Beberapa saat setelah lelah hilang maka tubuh akan terasa lebih berenergi akibat dari aktivitas fisik yang telah dilakukan. Kondisi ini tidak akan kamu dapatkan saat berlama lama di depan TV.

TV bisa memberi pengaruh buruk

Meskipun kamu sudah dewasa, TV bisa memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap dirimu dan pengaruh ini tidak selalu baik. Lebih banyak menonton TV artinya kamu lebih sering disuguhi tayangan iklan yang menggoda dan akan berpengaruh terhadap pengeluaranmu. Belum lagi saat acara TV lebih banyak menayangkan orang yang cantik/ganteng dan kaya, secara tidak langsung akan membuat kamu minder, merasa berkekurangan dan selalu bermimpi seperti mereka.

Pengaruh buruk televisi lainnya yakni:

  • Mendorong orang untuk makan di sofa yang berdampak buruk terhadap pencernaan.
  • Mendorong oran untuk lebih jarang masak dan lebih suka mengonsumsi ‘junk food’.
  • Membuat hari hari berlalu sangat monoton.
  • Meningkatkan pengeluaran listrik.
  • Buruk terhadap lingkungan.

dokterbaik

Seorang dokter yang kebetulan suka ngeblog dan berteman

Tinggalkan Balasan