Cara Tepat Ukur Tekanan Darah: Jangan Salah Posisi!
Cara Tepat Ukur Tekanan Darah: Jangan Salah Posisi!
Apakah kamu tahu? Posisi lengan saat mengukur tekanan darah ternyata sangat mempengaruhi hasil bacaan. Menurut studi terbaru yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, posisi lengan yang tidak tepat bisa membuat bacaan tekanan darah lebih tinggi dari yang sebenarnya. Misalnya, jika kamu membiarkan lengan menggantung di samping tubuh atau beristirahat di pangkuan, hasil bacaan bisa saja menunjukkan kamu mengalami hipertensi, padahal sebenarnya tidak.
Rekomendasi dari American Heart Association
American Heart Association (AHA) memiliki panduan yang jelas untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berikut langkah-langkahnya:
- Duduklah dalam posisi tegak dengan punggung disangga dan kaki menapak di lantai.
- Posisi lengan diangkat sejajar dengan jantung dan disangga, bukan dibiarkan menggantung atau di pangkuan.
- Lengan bebas pakaian sehingga manset pengukur tekanan darah langsung menyentuh kulit. Hindari pakaian tebal yang bisa memengaruhi hasil.
- Manset harus berada sedikit di atas lipatan siku, bukan melintasi atau di bawahnya.
- Hindari aktivitas yang bisa memengaruhi tekanan darah seperti olahraga berat, aktivitas yang memicu stres, atau bahkan percakapan emosional sesaat sebelum pengukuran. Rileks sekitar lima menit sebelum pengukuran.
- Hindari bicara atau menggunakan ponsel selama pengukuran.
Jika langkah-langkah ini diikuti, kamu akan mendapatkan bacaan yang lebih akurat. Namun, sayangnya, tidak semua fasilitas kesehatan atau klinik benar-benar mengikuti panduan ini karena berbagai keterbatasan waktu, pelatihan, atau sumber daya.
Studi Mengenai Posisi Lengan
Studi yang dilakukan tim peneliti dari John Hopkins School of Medicine dan Bloomberg School of Public Health merekrut 133 peserta untuk mengukur tekanan darah dalam tiga posisi lengan: lengan di atas meja, di pangkuan, dan menggantung di samping. Para peserta disuruh berjalan dua menit lalu duduk selama lima menit sebelum pengukuran dilakukan. Pada setiap posisi, tekanan darah diukur tiga kali dengan jeda 30 detik. Lalu, posisi diulang untuk melihat perbedaan bacaan antar posisi.
Hasilnya cukup signifikan. Posisi lengan di pangkuan menghasilkan bacaan tekanan darah sistolik 3,9 mmHg lebih tinggi dibandingkan dengan posisi lengan di atas meja, sementara posisi lengan menggantung menghasilkan perbedaan lebih besar, yaitu 6,5 mmHg lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa mengabaikan posisi lengan bisa berujung pada kesalahan diagnosa hipertensi.
Untuk informasi lebih lanjut tentang panduan American Heart Association dalam mengukur tekanan darah, kunjungi halaman AHA ini.
Dampak dari Pengukuran Tekanan Darah yang Tidak Akurat
Bacaan tekanan darah yang tidak akurat dapat memberikan dampak yang signifikan. Misalnya, jika tekanan darahmu terukur lebih tinggi dari yang sebenarnya, kamu mungkin didiagnosa hipertensi dan akhirnya menerima pengobatan yang sebenarnya tidak diperlukan. Ini dapat menyebabkan rasa cemas, pemeriksaan tambahan yang memakan waktu, dan biaya pengobatan yang tidak perlu.
Sebaliknya, tekanan darah tinggi yang tidak terdeteksi juga berbahaya karena risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya yang tidak tertangani dengan baik.
Praktik di Klinik dan Rumah Sakit
Meskipun ada standar yang jelas, kenyataannya tidak semua tenaga kesehatan dapat mengikuti prosedur ini dengan tepat. Tekanan waktu dan banyaknya pasien yang harus dilayani sering membuat pengukuran tekanan darah dilakukan dengan terburu-buru. Keterbatasan ini bisa membuat bacaan tekanan darah menjadi tidak akurat.
Masalah ini menunjukkan bahwa sistem kesehatan kita perlu meningkatkan pelatihan, memberikan sumber daya yang cukup, dan menyediakan waktu yang lebih panjang bagi tenaga kesehatan agar dapat mengikuti prosedur dengan benar.
Pelajari lebih lanjut tentang risiko hipertensi dan rekomendasi gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung di sini.
Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal
Selain memeriksa tekanan darah dengan posisi yang benar, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga tekanan darah tetap normal:
- Mengurangi konsumsi garam dan meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan.
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran jantung.
- Menghindari stres dengan melakukan relaksasi atau meditasi.