Diabetes? Coba Atur Waktu Makan
Diabetes? Coba Atur Waktu Makan
Diabetes tipe 2 telah menjadi salah satu kondisi kronis yang paling umum di dunia, bahkan di Australia saja ada sekitar 1,2 juta orang yang mengidapnya. Tipe ini menyumbang sekitar 85-90% dari seluruh kasus diabetes. Kondisi ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang berisiko menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan gangguan penglihatan.
Bagi penderita diabetes tipe 2, manajemen gula darah menjadi prioritas utama. Pola makan, olahraga, dan obat-obatan biasanya menjadi solusi utama. Tetapi, meski konsultasi nutrisi dengan ahli gizi telah terbukti efektif, seringkali proses ini rumit dan sulit diakses bagi sebagian besar orang.
Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa metode makan terbatas waktu dapat membantu menurunkan gula darah dengan cara yang lebih sederhana, mudah diterapkan, dan dapat memotivasi perubahan positif lainnya.
Apa Itu Makan Terbatas Waktu?
Makan terbatas waktu, juga dikenal sebagai diet 16:8, pertama kali populer untuk tujuan penurunan berat badan sekitar tahun 2015. Pola ini melibatkan pembatasan waktu makan setiap hari, biasanya antara 10-12 jam di siang hari, dan berpuasa pada sisa waktu. Misalnya, kamu bisa makan antara pukul 11 siang hingga 7 malam, dan berpuasa di luar jam tersebut. Pendekatan ini tidak berfokus pada apa yang kamu makan, melainkan kapan kamu makan.
Studi menunjukkan bahwa makan terbatas waktu dapat mengatur ritme sirkadian tubuh, membantu meningkatkan metabolisme, serta menyeimbangkan kadar gula darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat untuk Penderita Diabetes Tipe 2
Makan terbatas waktu membawa beberapa manfaat unik bagi penderita diabetes tipe 2. Sebagai contoh, banyak penderita diabetes memiliki kadar gula darah tertinggi di pagi hari. Dengan menunda waktu sarapan hingga pertengahan pagi, tubuh diberi waktu lebih untuk melakukan aktivitas fisik yang membantu menurunkan kadar gula sebelum makan pertama. Hal ini memungkinkan tubuh mempersiapkan metabolisme dengan lebih baik.
Mengapa Makan Terbatas Waktu Efektif?
Penelitian awal tentang makan terbatas waktu bagi penderita diabetes tipe 2 dimulai pada 2018. Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan mudah mengikuti pola makan ini selama empat minggu, dengan rata-rata lima hari dalam seminggu. Hasilnya, kadar gula darah mereka cenderung stabil dan menurun dibandingkan dengan waktu sebelum mengikuti pola makan ini.
Riset kami menemukan bahwa mengurangi jarak waktu antar makanan membantu insulin bekerja lebih optimal dalam mengontrol kadar gula darah. Selain itu, indikator HbA1c, yang menunjukkan kadar gula darah rata-rata selama tiga bulan terakhir, juga mengalami perbaikan.
Namun, penelitian ini dilakukan dengan dukungan intensif melalui pertemuan berkala. Sementara kita tahu bahwa dukungan intensif ini membantu kepatuhan, sayangnya, hal ini sulit diakses oleh sebagian besar orang yang hidup dengan diabetes tipe 2.
Studi Terbaru: Membandingkan Makan Terbatas Waktu dengan Nasihat Ahli Gizi
Pada penelitian terbaru, kami menguji metode makan terbatas waktu terhadap nasihat gizi dari ahli diet selama enam bulan, untuk mengetahui apakah hasilnya setara. Sebanyak 52 orang dengan diabetes tipe 2, yang mengonsumsi hingga dua jenis obat oral, diikutsertakan dalam penelitian ini. Mereka berusia antara 35 hingga 65 tahun, terdiri dari 22 wanita dan 30 pria.
Setengah dari partisipan diberi konsultasi terkait diet untuk mengontrol gula darah, sementara setengah lainnya diberi panduan mengenai makan terbatas waktu, yaitu membatasi waktu makan antara pukul 10 pagi hingga 7 malam. Kedua kelompok menjalani sesi konsultasi empat kali dalam empat bulan pertama, dan melanjutkan pola tersebut secara mandiri selama dua bulan berikutnya. Kadar gula darah mereka diukur setiap dua bulan menggunakan tes HbA1c.
Hasil yang Menarik
Hasilnya, kedua kelompok menunjukkan penurunan kadar gula darah yang signifikan dalam dua bulan pertama. Bahkan, beberapa partisipan mengalami penurunan berat badan antara 5-10 kg. Partisipan di kelompok makan terbatas waktu melaporkan bahwa mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik dan merasa puas dengan pola makan ini. Beberapa juga mengatakan merasa tidur lebih nyenyak.
Sebaliknya, kelompok diet biasa lebih sulit mempertahankan rencana mereka. Ini menunjukkan bahwa makan terbatas waktu mungkin lebih mudah dijalankan dibandingkan dengan perubahan diet yang lebih kompleks.
Apakah Makan Terbatas Waktu Bisa Dilakukan Siapa Saja?
Meskipun pola ini terlihat menjanjikan, ada beberapa tantangan, seperti acara sosial atau jadwal kerja yang mungkin mengganggu penerapan pola makan ini. Namun, kesederhanaannya membuat makan terbatas waktu dapat diterapkan oleh berbagai latar belakang budaya tanpa harus mengubah jenis makanan yang dikonsumsi.
Sebagai catatan, kamu tetap disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seperti sayuran, buah, biji-bijian utuh, daging tanpa lemak, dan lemak sehat sesuai pedoman gizi. Namun, dengan pendekatan ini, penderita diabetes tipe 2 bisa mengendalikan kesehatan lebih mudah dan mengembangkan kebiasaan sehat lainnya.
Kapan Harus Konsultasi ke Profesional Kesehatan?
Sebelum mencoba metode ini, terutama bagi kamu yang menjalani pengobatan diabetes yang melarang puasa, konsultasikan dulu dengan tenaga medis yang membantu mengelola diabetesmu. Jangan lupa bahwa setiap orang memiliki kondisi yang unik, dan profesional kesehatan akan membantumu menentukan pendekatan terbaik sesuai kebutuhan.