Dokter Baik

Hidup Sehat Bersama Dokter

Info Kesehatan

Fakta Mengejutkan di Balik Air Kolam Renang

Fakta Mengejutkan di Balik Air Kolam Renang

Fakta Mengejutkan di Balik Air Kolam Renang

Bagi penggemar olahraga renang, pastinya sudah akrab dengan yang namanya kolam renang. Namun, pernahkah kamu berpikir apa saja yang terkandung dalam air kolam tersebut? Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Environmental Science & Technology Letters menemukan sesuatu yang mungkin mengejutkan, terutama bagi kamu yang hobi berenang.

Baca juga: Olahraga Ini Bikin Kamu Panjang Umur!

Air Seni dalam Kolam Renang?

Studi ini dilakukan oleh peneliti dari Universitas Alberta, Kanada, yang mengungkapkan bahwa rata-rata kolam renang umum ukuran standar mengandung sekitar 76 liter air seni atau urine! Jumlah ini dihitung dengan metode ilmiah, memisahkan antara air kolam dan zat yang terkandung dalam air seni. Tidak hanya di kolam umum, kolam renang pribadi pun tidak bebas dari air seni. Kolam renang rumahan dilaporkan mengandung sekitar 7 liter urine—angka yang cukup tinggi juga!

Mengapa Urine di Kolam Bisa Berbahaya?

Keberadaan air seni dalam kolam renang sebenarnya lebih dari sekadar masalah kebersihan; ada risiko kesehatan yang menyertainya. Air seni yang bercampur dengan air kolam berklorin dapat memicu reaksi kimia yang menghasilkan zat-zat iritan. Beberapa efek yang mungkin kamu rasakan saat berenang di kolam yang mengandung urine adalah:

  • Iritasi Mata: Klorin yang bereaksi dengan zat dari urine menghasilkan senyawa yang bisa menyebabkan mata perih.
  • Masalah Pernapasan: Penderita asma atau mereka yang punya masalah pernapasan rentan terkena dampak buruk akibat uap yang mengandung zat-zat hasil reaksi tersebut.
  • Risiko Kanker: Meskipun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan, beberapa studi awal menunjukkan bahwa paparan zat yang terbentuk dari campuran urine dan klorin bisa berpotensi meningkatkan risiko kanker.

Kolam Renang Indoor atau Outdoor, Mana yang Lebih Aman?

Untuk kamu yang punya asma atau rentan terhadap masalah pernapasan, berenang di kolam renang outdoor bisa jadi pilihan yang lebih baik. Kolam renang yang berada di dalam ruangan (indoor) cenderung memiliki ventilasi yang terbatas, sehingga uap hasil reaksi antara air seni dan klorin dapat terakumulasi di udara ruangan tersebut. Hal ini berisiko bagi penderita asma karena uap iritan akan lebih mudah terhirup, memperparah gejala pernapasan yang ada.

Sebaliknya, kolam renang outdoor memungkinkan udara bebas mengalir, sehingga uap iritan lebih cepat menghilang. Meski begitu, bukan berarti kolam renang indoor otomatis berbahaya; ventilasi yang baik bisa membantu mengurangi risiko.

Tips Sehat Saat Berenang

Sebagai langkah pencegahan, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kualitas air kolam renang dan kesehatan diri sendiri:

  1. Pastikan Kamu Pipis Sebelum Berenang
    Salah satu penyebab tingginya konsentrasi urine di kolam adalah kurangnya kesadaran pengunjung untuk buang air kecil sebelum masuk ke kolam. Dengan pipis lebih dulu, kamu bisa membantu mengurangi kadar urine dalam kolam.
  2. Pilih Kolam yang Terawat dengan Baik
    Kolam renang yang dikelola secara profesional biasanya melakukan pemantauan dan perawatan air secara rutin untuk menjaga kebersihannya. Memilih kolam yang terawat dapat mengurangi risiko paparan zat iritan yang berbahaya.
  3. Perhatikan Ventilasi Jika Berenang di Kolam Indoor
    Untuk kamu yang hobi berenang di kolam indoor, pastikan ventilasi udara di area tersebut baik. Ventilasi yang baik membantu mengurangi kadar uap iritan yang mungkin terhirup selama kamu berenang.

Lebih Waspada, Lebih Sehat

Studi ini bukan berarti kamu harus menghindari kolam renang sepenuhnya. Kolam renang tetap menjadi tempat olahraga yang bermanfaat dan menyenangkan jika digunakan dengan bijak. Dengan mengetahui risiko ini, kamu bisa lebih berhati-hati dan menjaga kebersihan bersama saat berenang.

Referensi:

dokterbaik

Seorang dokter yang kebetulan suka ngeblog dan berteman

Tinggalkan Balasan