Alkohol Saat Hamil: Bahaya pada Wajah Bayi
Alkohol Saat Hamil: Bahaya pada Wajah Bayi
Minum alkohol saat hamil bisa membawa risiko besar, termasuk memengaruhi perkembangan wajah bayi. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam JAMA Pediatrics menemukan hubungan antara konsumsi alkohol oleh ibu hamil dengan perubahan bentuk wajah bayi yang berkaitan dengan masalah pertumbuhan.
Baca juga: Baik Buruknya Minuman Beralkohol Bagi Tubuh
Dampak Alkohol pada Bentuk Wajah Bayi
Peneliti menganalisis data dari 415 gambaran wajah bayi usia 1 tahun menggunakan teknologi 3D. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar alkohol di dalam kandungan, terutama selama trimester pertama, mengalami perubahan pada area sekitar hidung, mata, dan mulut. Perubahan ini bahkan terdeteksi pada ibu yang mengonsumsi alkohol dalam dosis kecil.
Evelyne Muggli, kepala peneliti, menyatakan keterkejutannya dengan hasil ini. “Berapapun dosis alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat memengaruhi bentuk wajah bayi,” ujarnya. Meski begitu, studi ini belum mampu mendeteksi apakah perubahan wajah ini juga diiringi perubahan pada otak bayi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampaknya secara menyeluruh.
Perubahan yang Sulit Terlihat Mata Telanjang
Perubahan bentuk wajah bayi akibat paparan alkohol tidak selalu terlihat jelas. Analisis 3D diperlukan untuk mengidentifikasi perbedaan pada area dahi, mata, wajah bagian tengah, dan dagu. Namun, perubahan ini tidak selalu berarti bahwa bayi berada dalam kondisi berbahaya atau memerlukan penanganan medis khusus.
Salah satu kelainan yang terkait dengan perubahan ini adalah fetal alcohol spectrum disorder (FASD). Gangguan ini sering ditemukan pada bayi dari ibu yang rutin mengonsumsi alkohol selama kehamilan. FASD juga dapat menyebabkan gangguan kognitif dan perilaku yang berdampak pada kehidupan anak.
Risiko Jangka Panjang untuk Anak
Selain perubahan fisik, bayi yang terpapar alkohol dalam kandungan sering mengalami masalah belajar. Beberapa gangguan yang dilaporkan meliputi:
- Keterlambatan bicara.
- Gangguan daya ingat.
- Hiperaktivitas.
- Masalah perilaku.
Sekitar 20 anak dalam studi ini didiagnosis dengan FASD, kondisi yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif hingga kerusakan otak permanen. Perbedaan paling mencolok pada wajah bayi yang terpapar alkohol ditemukan pada bagian dahi, dagu, dan mata dibandingkan bayi yang tidak terpapar alkohol selama kehamilan.
Ketidaktahuan Menjadi Penyebab Utama
Banyak wanita yang minum alkohol di awal kehamilan mengaku tidak sadar bahwa mereka sedang hamil. Setelah mengetahui, sebagian besar dari mereka mengurangi atau berhenti mengonsumsi alkohol. Sayangnya, dampak dari konsumsi alkohol pada trimester pertama sering kali sudah terjadi.
Mengapa Ibu Hamil Harus Menghindari Alkohol?
Dampak buruk alkohol pada janin tidak hanya terlihat pada perubahan fisik, tetapi juga bisa mengganggu perkembangan otak dan fungsi tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk sepenuhnya menghindari alkohol selama kehamilan. Jika kamu sedang merencanakan kehamilan, pertimbangkan untuk berhenti minum alkohol sejak dini untuk meminimalkan risiko bagi bayi.