Makanan Berlemak Dan Risiko Kanker Payudara
Makanan Berlemak Dan Risiko Kanker Payudara. Remaja yang gemar mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, memiliki payudara yang lebih padat pada pemeriksaan yang dilakukan 15 tahun kemudian. Demikian menurut studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention.
Mengapa hal ini penting karena kepadatan payudara yang meningkat akan menyebabkan peningkatan risiko kanker payudara. Hal tersebut disampaikan oleh Joanne Dorgan, professor epidemiologi, Universitas Maryland, Amerika Serikan yang bertindak sebagai peneliti senior pada studi ini.
Baca juga: Makanan Minuman Olahan Berisiko Menyebabkan Kanker
Meskipun gagal membuktikan hubungan sebab akibat, studi ini cukup untuk menjadi pegangan bahwa perbedaan jenis lemak yang dikonsumsi memiliki peran penting dalam pembentukan jaringan payudara. Sebagaimana kita ketahui, masa remaja adalah masa kritis pembentukan payudara.
Pada studi ini dilakukan review data dari Dietary Intervention Study in Children, yang disponsori oleh U.S. National Heart, Lung, and Blood Institute. Data yang diambil sejak tahun 1988 ini melibatkan sampel lebih dari 600 anak yang berumur antara 8 sampai 10 tahun. Lebih dari 300 anak diantaranya adalah perempuan.
Setelah mencatat secara detail makanan yang dikonsumsi selama periode studi, peneliti selanjutnya melakukan pemeriksaan kepadatan payudara dengan MRI pada 177 sampel perempuan setelah mereka berusia antara 25 sampai 29 tahun.
Kemudian peneliti menemukan, mereka yang mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tidak sehat secara berlebihan pada masa remaja memiliki risiko mengalami peningkatan kepadatan payudara.
Sebagai catatan, American Heart Association (AHA) menganjurkan makanan yang kita konsumsi sehari hari hanya boleh mengandung lemak jenuh sebanyak 5%.
Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh antara lain daging sapi, daging kambing, daging babi, daging unggas yang dimakan bersama kulitnya, mentega, krim, keju dan produk olahan susu.