Dokter Baik

Hidup Sehat Bersama Dokter

Info Penyakit

Alergi Makanan: Penyebab dan Gejalanya

Alergi Makanan: Penyebab dan Gejalanya

Alergi Makanan: Penyebab dan Gejalanya

Alergi makanan terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap makanan tertentu. Sistem kekebalan tubuhmu menganggap makanan tersebut sebagai ancaman, padahal seharusnya tidak. Pada paparan pertama, biasanya tidak ada gejala, tetapi tubuh mulai “belajar” tentang makanan tersebut. Saat makanan yang sama dikonsumsi lagi, reaksi alergi bisa muncul.

Baca juga: Makanan Berlemak Dan Risiko Kanker Payudara

Bagaimana Alergi Makanan Terjadi?

Reaksi alergi biasanya terjadi dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah kamu makan makanan yang memicu alergi (disebut alergen). Proses ini bisa dimulai saat makanan dicerna dan bahan kimia tubuh mulai bekerja. Lokasi di mana sistem kekebalan tubuh merespons juga bisa menentukan seberapa cepat reaksi terjadi.

Proses Alergi dalam Dua Tahap

  1. Tahap Pertama:
    Pertama kali tubuh terpapar makanan alergen, sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi yang disebut IgE. Antibodi ini beredar dalam darah dan menempel pada sel-sel kekebalan tubuh yang disebut sel mast dan basofil, yang ada di berbagai jaringan tubuh seperti hidung, tenggorokan, paru-paru, kulit, dan saluran pencernaan.
  2. Tahap Kedua:
    Saat kamu terpapar kembali alergen yang sama, alergen tersebut akan terikat pada IgE di sel mast dan basofil. Hal ini memicu pelepasan bahan kimia seperti histamin, yang bertanggung jawab atas gejala-gejala alergi, seperti gatal-gatal, pembengkakan, hingga reaksi parah seperti anafilaksis.

Siapa yang Berisiko Mengalami Alergi Makanan?

Risiko alergi makanan meningkat jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan alergi, baik alergi makanan, asma, atau eksim. Jika kedua orang tua memiliki alergi, peluang kamu terkena alergi makanan juga lebih tinggi.

Gejala Umum Alergi Makanan

Jika kamu memiliki alergi makanan, kamu mungkin mengalami gejala seperti:

  • Gatal atau pembengkakan di mulut
  • Gangguan pencernaan seperti kram, muntah, atau diare
  • Ruam gatal atau eksim
  • Sulit bernapas dan penyempitan tenggorokan
  • Penurunan tekanan darah

Reaktivitas Silang pada Alergi Makanan

Kadang, alergi terhadap satu jenis makanan bisa menyebabkan alergi terhadap makanan serupa, fenomena ini disebut reaktivitas silang. Misalnya, seseorang dengan alergi udang mungkin juga alergi terhadap kerang lainnya, seperti kepiting atau lobster.

Paparan Alergen yang Tidak Disadari

Paparan pertama terhadap makanan alergen biasanya terjadi saat kamu memakannya, namun kadang bisa juga terjadi tanpa disadari. Contohnya, pada alergi kacang, kamu bisa mengalami reaksi alergi setelah menyentuh kacang, menggunakan produk yang mengandung kacang, atau menghirup debu kacang.

Alergi makanan bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Mengenali gejala dan faktor risikonya sangat penting untuk menjaga kesehatan. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala alergi makanan, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan untuk penanganan yang tepat.

dokterbaik

Seorang dokter yang kebetulan suka ngeblog dan berteman

Tinggalkan Balasan