Zat Besi Tinggi dan Risiko Diabetes
Zat Besi Tinggi dan Risiko Diabetes
Kamu mungkin sering dengar kalau ibu hamil perlu konsumsi suplemen zat besi untuk mencegah anemia. Tapi, tahukah kamu kalau kadar zat besi yang terlalu tinggi justru bisa meningkatkan risiko diabetes selama kehamilan atau dikenal sebagai diabetes gestasional? Yuk, simak penjelasannya!
Baca juga: Latihan Otot Inti untuk Kehamilan
Zat Besi dan Risiko Diabetes pada Kehamilan
Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar zat besi yang tinggi di trimester kedua memiliki risiko dua kali lipat lebih besar terkena diabetes gestasional dibandingkan dengan ibu hamil yang kadar zat besinya normal. Hal ini menunjukkan bahwa terlalu banyak zat besi dalam darah bisa memengaruhi keseimbangan tubuh, termasuk cara tubuh mengelola gula darah.
Perlukah Suplemen Zat Besi?
Temuan ini mengingatkan kita pentingnya mengecek kadar zat besi dalam darah ibu hamil sebelum memutuskan mengonsumsi suplemen zat besi. Suplemen ini sebaiknya tidak diberikan pada ibu hamil yang kadar zat besinya sudah cukup atau malah tinggi. Konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik sebelum memutuskan apapun tentang suplemen.
Studi Bukan Sebab Akibat
Meski studi ini menunjukkan hubungan antara kadar zat besi tinggi dan diabetes gestasional, perlu diingat bahwa penelitian ini tidak dirancang untuk menentukan hubungan sebab-akibat. Artinya, meskipun ada kaitan, kita belum bisa memastikan apakah kadar zat besi tinggi yang langsung menyebabkan diabetes pada kehamilan. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Diabetologia pada 10 November 2016.
Solusi untuk Ibu Hamil
Untuk menghindari risiko ini, ibu hamil sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin kadar zat besi selama kehamilan. Mengikuti saran medis dan mengonsumsi suplemen hanya bila diperlukan akan membantu menjaga kesehatan ibu dan bayi. Jangan asal minum suplemen, ya, karena tubuh setiap orang berbeda dan butuh perhatian khusus, apalagi saat hamil.
Zat besi memang penting, tapi terlalu banyak juga bisa berbahaya. Dengan melakukan pengecekan darah secara teratur dan mengikuti anjuran dokter, kamu bisa menghindari risiko diabetes gestasional. Ingat, kesehatan ibu dan bayi adalah prioritas utama!