Fakta atau Hoaks: Vitamin B17 dan Kanker?
Fakta atau Hoaks: Vitamin B17 dan Kanker?
Kanker Bukan Penyakit? Benarkah?
Kamu mungkin pernah mendengar berita viral yang menyebutkan bahwa kanker bukanlah penyakit, melainkan bisnis besar. Sebuah artikel di News Rescue berjudul “A Secret Has Been Uncovered: Cancer Is Not A Disease But Business!” membuat geger dunia maya dengan pernyataan kontroversial ini. Artikel tersebut bahkan menyebut kanker hanyalah kekurangan vitamin B17, dan menyarankan agar penderita kanker menghindari kemoterapi, operasi, atau obat-obatan medis. Klaim ini, meskipun tampak mengejutkan, perlu ditinjau lebih jauh.
Baca juga: Waspada Kanker Payudara: Gejala yang Sering Diabaikan
Apa Itu Kanker?
Sebelum kita melompat pada kesimpulan, penting untuk memahami apa sebenarnya kanker itu. Kanker adalah kondisi medis di mana sel-sel tubuh berkembang secara abnormal, tidak terkendali, dan dapat menyebar ke organ lain (metastasis). Kondisi ini sangat kompleks dan memiliki lebih dari 100 jenis yang berbeda, mulai dari kanker payudara, paru-paru, hingga kanker darah seperti leukemia. Dalam dunia medis, kanker jelas dikategorikan sebagai penyakit, bukan sekadar kekurangan nutrisi.
Hoaks Tentang Vitamin B17
Dalam artikel yang viral itu, disebutkan bahwa kanker sebenarnya hanya disebabkan oleh kekurangan vitamin B17. Faktanya, klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Vitamin B17, juga dikenal sebagai amygdalin atau laetrile, adalah zat kimia yang ditemukan dalam biji aprikot, almond, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Meskipun beberapa studi awal di tahun 1950-an menunjukkan bahwa amygdalin dapat menghambat pertumbuhan tumor pada tikus, penelitian lebih lanjut gagal memberikan bukti yang jelas bahwa vitamin B17 efektif dalam mengobati kanker pada manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Cancer Society bahkan memperingatkan bahwa laetrile bisa berbahaya karena dalam tubuh, zat ini bisa terurai menjadi sianida, racun yang mematikanlaim bahwa makan biji aprikot setiap hari bisa mencegah atau menyembuhkan kanker adalah informasi yang salah.
Bisnis Kanker, Benarkah Semua Tentang Uang?
Kanker memang melibatkan biaya besar, mulai dari diagnosis hingga pengobatan. Ada kemoterapi, operasi, terapi radiasi, dan banyak lagi. Namun, penting untuk dipahami bahwa penelitian kanker membutuhkan investasi besar, baik dari segi uang maupun waktu. Pengembangan obat-obatan antikanker memerlukan uji klinis yang ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitas bagi pasien.
Apakah ada bisnis di balik pengobatan kanker? Tentu saja. Rumah sakit, perusahaan farmasi, dan asuransi kesehatan mendapatkan keuntungan dari industri ini. Namun, ini tidak serta merta menjadikan semua bagian dari sistem kesehatan sebagai pihak yang jahat atau hanya mengejar keuntungan. Banyak pengobatan kanker yang bertujuan untuk memperpanjang atau menyelamatkan nyawa pasien, meski terkadang harganya mahal.
Kemoterapi dan Pengobatan Lainnya
Salah satu poin yang sering diperdebatkan adalah penggunaan kemoterapi dalam pengobatan kanker. Meskipun ada efek samping yang signifikan, kemoterapi telah terbukti efektif dalam mengobati berbagai jenis kanker. Penelitian dan praktik klinis menunjukkan bahwa kemoterapi, dalam banyak kasus, membantu memperlambat perkembangan kanker, mengecilkan tumor, dan meningkatkan harapan hidup pasien. Penggunaan kemoterapi sendiri harus diputuskan dengan bijak, berdasarkan kondisi pasien dan jenis kanker yang dihadapi.
Alternatif pengobatan, seperti terapi vitamin B17, seringkali dipromosikan sebagai solusi alami yang lebih aman. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang mendukung efektivitasnya dalam mengobati kanker. Mengabaikan pengobatan medis untuk mengandalkan terapi alternatif tanpa dukungan ilmiah bisa sangat berbahaya.
Faktor Penyebab Kanker yang Sesungguhnya
Kanker tidak hanya disebabkan oleh satu faktor tunggal seperti kekurangan nutrisi. Penyebab kanker sangat kompleks dan bisa melibatkan berbagai faktor, termasuk genetika, gaya hidup (seperti merokok dan pola makan), paparan lingkungan (misalnya radiasi atau bahan kimia), serta infeksi virus tertentu (seperti HPV yang bisa menyebabkan kanker serviks).
Vitamin dan mineral memang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, tetapi kanker tidak bisa disederhanakan hanya menjadi kekurangan satu jenis vitamin. Misalnya, kita tahu bahwa kekurangan vitamin C menyebabkan penyakit kudis, tetapi ini tidak bisa diaplikasikan pada kanker yang memiliki penyebab lebih luas dan beragam.
Langkah Pencegahan Kanker
Meskipun kita tidak bisa mencegah semua jenis kanker, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengurangi risikonya. Beberapa di antaranya meliputi:
- Polahidup sehat: Mengonsumsi makanan bergizi, berhenti merokok, dan menghindari minuman beralkohol.
- Aktivitas fisik: Rutin berolahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal dan mengurangi risiko kanker.
- Pemeriksaan rutin: Skrining kanker secara rutin, seperti mammogram atau pap smear, bisa membantu mendeteksi kanker lebih awal.
- Vaksinasi: Vaksin HPV misalnya, bisa mencegah kanker serviks pada wanita.
Kesimpulan
Artikel yang menyebut kanker bukan penyakit dan hanya disebabkan oleh kekurangan vitamin B17 adalah hoaks. Penting bagi kita untuk berhati-hati dalam mempercayai informasi kesehatan yang tidak didukung oleh bukti ilmiah. Pengobatan kanker membutuhkan pendekatan yang kompleks dan melibatkan banyak aspek medis. Jangan sampai tertipu oleh klaim-klaim palsu yang berisiko bagi kesehatan.
Jika kamu atau orang terdekatmu sedang berjuang melawan kanker, percayakan perawatan medis pada dokter atau ahli onkologi yang berpengalaman. Informasi yang tidak benar bisa memperburuk kondisi kesehatan.
Referensi: American Cancer Society: Laetrile (Vitamin B17)