Vitamin C Lawan Flu? Ini Faktanya!
Saat terserang flu, banyak orang buru-buru mengonsumsi Vitamin C dengan harapan agar cepat sembuh. Ada juga yang rutin minum tablet Vitamin C untuk mencegah terkena flu. Tapi, apakah Vitamin C benar-benar efektif melawan flu?
Baca juga: Vitamin D dan Kanker Payudara: Pentingnya Terpapar Sinar Matahari
Apa Kata Penelitian tentang Vitamin C?
Beberapa penelitian memang menyebutkan manfaat Vitamin C dalam melawan flu. Salah satu studi penting yang dipublikasikan dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 2005 meneliti 305 orang selama lima tahun. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: kelompok pertama, 144 orang, mengonsumsi Vitamin C dosis rendah (50 mg sehari), sementara kelompok kedua, 161 orang, mengonsumsi dosis tinggi (500 mg sehari).
Hasilnya? Tidak ada perbedaan signifikan dalam berat atau durasi penyakit antara kedua kelompok saat sakit. Namun, perbedaan terlihat pada seberapa sering mereka sakit. Kelompok yang rutin mengonsumsi Vitamin C dosis tinggi lebih jarang terserang flu dibandingkan dengan kelompok dosis rendah.
Tapi, apakah ini berarti kamu harus buru-buru mengonsumsi Vitamin C setiap kali merasa pilek? Tidak begitu. Penelitian di atas menyebutkan bahwa manfaat Vitamin C lebih efektif untuk mencegah flu jika dikonsumsi secara rutin. Jika gejala flu sudah muncul, Vitamin C tidak terlalu banyak membantu.
Studi Lebih Besar, Hasil yang Serupa
Studi meta-analisis yang lebih besar dilakukan pada tahun 2013, mencakup 20 penelitian dengan total 11.306 peserta selama 70 tahun. Hasilnya juga serupa: ada bukti bahwa konsumsi Vitamin C secara rutin dapat mengurangi parahnya gejala flu. Namun, hal ini tidak berlaku jika kamu baru mengonsumsi Vitamin C setelah gejala flu muncul.
Jadi, jika kamu berpikir menenggak Vitamin C ketika pilek bisa langsung membuatmu sembuh, sayangnya, penelitian menunjukkan sebaliknya. Vitamin C lebih bermanfaat sebagai pencegah ketimbang pengobatan instan.
Berapa Banyak Vitamin C yang Kamu Butuhkan?
Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, artinya kelebihan asupannya tidak terlalu berbahaya karena tubuh bisa membuangnya lewat urine. Namun, bukan berarti kamu bisa mengonsumsinya tanpa batas. Konsumsi Vitamin C berlebihan, terutama lebih dari 1000 mg sehari, bisa berisiko menyebabkan batu ginjal pada sebagian orang. Walaupun risiko ini jarang terjadi, tetap lebih baik untuk berhati-hati.
Berikut adalah batas maksimum konsumsi Vitamin C harian yang dianjurkan:
- Bayi (0-12 bulan): Belum diketahui dosis pastinya
- Anak (1-3 tahun): 400 mg
- Anak (4-8 tahun): 650 mg
- Anak (9-13 tahun): 1.200 mg
- Remaja (14-18 tahun): 1.800 mg
- Dewasa: 2.000 mg
Konsumsi Vitamin C yang berlebihan bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, mual, dan nyeri perut. Selain itu, kelebihan Vitamin C juga dapat meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang berpotensi merusak organ jika tidak diatur dengan baik.
Sumber Alami vs Suplemen
Biarpun Vitamin C dapat membantu, sebaiknya kamu mendapatkannya dari sumber makanan alih-alih suplemen. Buah-buahan seperti jeruk, stroberi, kiwi, dan sayuran seperti brokoli serta paprika adalah sumber Vitamin C alami yang baik. Selain lebih aman, mereka juga menyediakan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuhmu.
Jika kamu mengandalkan suplemen Vitamin C, pastikan juga menghitung asupan Vitamin C yang kamu dapatkan dari makanan agar tidak berlebihan. Ini penting, terutama jika kamu khawatir akan efek samping dari konsumsi Vitamin C yang berlebihan.
Jadi, Apakah Vitamin C Bisa Melawan Flu?
Singkatnya, Vitamin C bisa membantu mencegah flu jika kamu mengonsumsinya secara rutin sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Namun, jika gejala flu sudah muncul, menambah asupan Vitamin C tidak akan memberikan manfaat signifikan untuk mempercepat penyembuhan. Kunci utamanya tetap ada pada pencegahan dengan pola makan sehat, olahraga rutin, dan cukup istirahat.
Jadi, jangan hanya bergantung pada Vitamin C saat kamu sudah merasa pilek. Jaga pola hidup sehat secara keseluruhan agar tubuh tetap kuat menghadapi serangan virus.